Pengertian dan Konsep Manajemen Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani: “Strategos”
(Stratos = militer dan “ag” = memimpin) yang berarti “generalship”
atau sesautu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk
memenangkan perang.
Dalam manajemen strategis yang baru, Mintzberg
mengemukakan 5 P yang sama artinya dengan strategi, yaitu: perencanaan (plan),
pola (patern), posisi (position), perspektif (perspective),
dan permainan atau taktik (play).
1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan,
arahan atau acuan gerak langkah organisasi untuk mencapai suatu tujuan di
masa depan. Strategi tidak selamanya merupakan perencanaan ke masa depan yang
belum dilaksanakan, akan tetapi strategi juga menyangkut segala sesuatu yang
telah dilakukan di masa lampau, misalnya pola prilaku bisnis yang telah
dilakukan dimasa lampau. Contoh: McDonals yang memegang teguh dan
melaksanakan secara konsisten prinsip kualitas, pelayanan dan kebersihan,
dan itulah strategi perusahaan McDonalds. Contoh lain yang sejak
awal secara konsisten menjual mobil mahal atau disebut dengan “ High-end strategy”,
seperti Mercedes Benz dan BMW.
2.
Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, strategi adalah pola (strategy
is patern) yang selanjutnya disebut sebagai “ intended
strategy” , karena belum terlaksana dan beroorientasi ke masa depan. Atau disebut
juga sebagai “realized strategy” karena telah dilakukan oleh organisasi.
3. Strategi adalah Posisi (Position)
Strategy is position, yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju.
Contoh, Perusahaan Rokok Gudang Garam dan Jarum Filter merupakan perusahaan
rokok yang paling serius mempromosikan produknya di Indonesia. Strategi sebagai
posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik
dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu
meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
4. Strategi adalah Perspektif (perspective)
Jika dalam P ke dua dan ke tiga cenderung melihat ke
bawah dan ke luar, maka sebailiknya dalam persepektif cenderung lebih melihat
ke dalam yaitu ke dalam organisasi dan ke atas yaitu melihat grand vision dari
perusahaan atau organisasi.
5.
Strategi adalah Permainan (Play)
Ke empat definisi strategi di atas nampak saling
berlawanan. Definisi yang kelima adalah lebih independen, yaitu “strategy
is play”. Strategi adalah manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau
pesaing. Suatu merk , misalnya meluncurkan merk kedua agar posisinya
tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena merk-merk pesaing akan sibuk berperang
melawan merk kedua tadi.
Dalam dunia bisnis, konsep strategi dikemukakan
Thomson Strickland (1996),: “Strategy is a commitment to
undertake one set of actions rather than other” (Sharon M. Oster).
Strategi adalah suatu komitmen untuk melakukan seperangkat tindakan
yang melebihi yang lain. Strategi adalah rencana tindakan manajemen untuk
memperkuat posisi organisasi, memuaskan pelanggan dan mencapai target-target
kinerja organisasi (“A strategy, in effect, is management’s game plan for
strenghtening the organization’s position, pleasing customers and achieving
performance targets”). Menurutnya, strategi adalah“management’s game
plan” yang berfungsi untuk :
- Memperkuat posisi organisasi (strengthening organization posision)
- Menyenangkan Pelanggan (pleasing customer) stakeholder satisfaction.
- Mencapai target-target kinerja (achieving performance targets).
Ketiga game plan di atas dalam stuktur organisasi
dilakukan oleh semua fungsi dan bagian atau departemen, misalnya bagian pucrhasing,
production, marketing, human resources, research and development, dan
lain-lain.
Dalam struktur organisasi dunia militer misalnya kita
mengenal fungsi-fungsi dan bagian-bagian:
a. Divisi personil, yang berfungsi
mengalokasikan dan menempatkan tentara dalam suatu operasi,
b. Divisi intelejen, berfungsi memberi
informasi mengenai kekuatan lawan dan keadaan medan pertempuran,
c. Divisi operasi dan perencanaan, bertugas
membuat dan mengembangkan pencana strategik,
d. Divisi logistik dan transfortasi,
berfungsi memasok semua kebutuhan militer (makanan, persenjataan, dan
peralatan) dan angkutan.
Demikian juga dalam struktur organisasi bisnis kita
mengenal:
(a) Divisi andministrasi dan Sumberdaya Manusia,
(b) Divisi Riset dan Pengembangan,
(c) Divisi operasi, produksi dan pemasaran,
(d) Divisi keuangan, pembelian dan pengangkutan.
Menurut David (1999) “Strategic management can be
defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating
cross-functional decisions that enable organization to achieve its
objective”. Manajemen strategi didefinisikan sebagai seni dan ilmu tentang
formulasi, implementasi, dan pengevaluasian keputusan-keputusan secara
fungsional yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen
strategi memfokuskan pada manajemen terintegrasi (integrating management), karena
mencakup semua aspek, seperti aspek pemasaran (marketing), keuangan/
akunting, produksi/operasi, penelitian-pengembangan, dan sistem informasi
komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Dari definisi di atas, tampak bahwa kunci manajemen
strategi adalah seni dan tindakan bagaimana memenangkan
persaingan. Untuk mencapai tujuan keberhasilan tersebut, suatu organisasi harus
mengembangkan kompetensi tertentu berupa kapabilitas inti, yang meliputi
sumberdaya kongkrit (tangible) seperti sumberdaya fisik dan keuangan,
dan seumberdaya non-fisik (intangible) seperti reputasi, keunggulan
teknologi, inovasi produk, dan lain sebagainya. Sumberdaya tersebut
ditransformasi menjadi kapabilitas inti (core capability) yang unik agar
memiliki daya cipta kompetensi untuk menjawab tantangan dan memiliki kemampuan
bersaing.
1. Pendekatan dalam Manajemen Strategi
1.
Berpikir Strategi
Salah satu kapabilitas yang unik dalam strategi adalah kemampuan berfikir
strategik (strategic thingking). Berfikir strategik adalah kemampuan
organisasi untuk menjawab permasalahan yang berkenaan dengan pertanyaan:
- Sebaik apa yang telah kita lakukan bagi organisasi?
- Mengapa dan bagaimana organisasi mampu mengembangkannya?
Untuk menjawab pertanyaan pokok tersebut perlu daya nalar sebagi berikut:
- Identifikasi faktor-faktor kunci yang menyebabkan keberhasilan
- Kemampuan analisis output organisasi dan menginformasikannya kepada stakeholder/masyarakat.
- Pengukuran dan analisis keunggulan dibanding yang lain
- Antisipasi terhadap respon yang lain dan perubahan lingkungan sepanjang masa
- Mengekspoitasi sesuatu yang baru dan berbeda ketimbang pesaing
- Mengutamakan atau memprioritaskan investasi dalam usaha yang meningkatkan keunggulan .
Pada dasarnya berpikir strategik adalah berpikir nalar
tentang perkembangan organisasi berdasarkan keunggulan-keunggulan kapabilitas
organisasi untuk menghadapi tantangan, ancaman, dan misi organisasi (Thomson,
J.L, 1985. Hax dan Majluf, 1986).
2. Keterampilan Strategik
Seorang Top Manajer (manajer Senior) memerlukan
keterampilan strategik (strastegic skill):
a.
Analisis Strategi (strategic analysis), yang terdiri atas:
1. Organization healt audit, yaitu mengadakan
penelitian/ pemeriksaan (analisis) secara cermat terhadap kesehatan organisassi
sendiri, baik terhadap kelemahan-kelemahan/kekurangan-kekurangan maupun
terhadap kekuatan-kekuatan atau kelebihan-kelebihannya.
2. Environmental scanning, yaitu meneliti,
memeriksa, menganlisis secara mendalam situasi dan kondisi lingkungan yang
dapat mempengaruhi organisasi.
b.
Perencanaan Strategik (strategic
planning), yang terdiri atas:
1.
Scenario profiling, yaitu membuat suatu jalan cerita atau menggambarkan peristita atau
hal-hal yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang (waktu tertentu) yang
dihadapi dengan berfokus kepada faktor-faktor perubahan yang pokok.
2.
Perencanaan program (program planning) yaitu membuat suatu perencanaan strategik dengan
melalui langkah-langkah secara berurutan dengan melihat perubahan yang terjadi,
dimulai dari menetapkan tujuan/enpoint, prioritas, dan penentuan cara
bertindak, sampai pda langkah pengecekan (monitoring) sejauhmana
keberhasilan dari pelaksanaan perencanaan tersebut.
c.
Manajemen Stratejik (Strategic
Managemenent), yang terdiri dari:
1. Translation Process, yaitu proses penjabaran yang dimulai
dari adanya keinginan dari pimpinan yang lebih tinggi dijabarkan menjadi
kebijaksanan dan aplikasi di lapangan, yaitu pembuatan rencana kepala dan
urutan kegiatan, sampai kepada bagaimana melayani masayarakat dilapangan.
2. Management audit, yaitu mengecek atau memeriksa bagaimana
manajemen suatu organisasi denga melihat hasil (result) dan
prosesnya bagaimana manajemen itu berjalan.
2.
Tugas Manajemen Strategi
Menurut Michael A. Hitt ( 1997) ada lima tugas
manajemen strategi:
1.
Memutuskan kegiatan (bisnis) apa yang akan
dilakukan oleh badan/oraganisasi dan menentukan suatu visi strategi.
2.
Mengkonversi visi dan misi strategi
kedalam bentuk kinerja yang telah ditargetkan dengan sasaran yang
terukur.
3.
Menentapkan strategi untuk mencapai hasil
yang diharapkan (crafting).
4.
Mengimplementasikan dan melaksanakan
strategi yang telah dipilih secara efisien dan efektif.
5.
Evaluasi kinerja, tinjauan (reviewing)
pengembangan baru, memulai melakukan penyesuaian koreksi dalam bentuk petunjuk,
tujuan, strategi atau implementasi dalam bentuk pengalaman yang
betul-betul nyata, kondisi yang berubah, ide baru dan peluang baru.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar