NAMA : ELSA ELIDA MASTIUR
NPM : 12210343
KELAS : 3EA16
A. PENGERTIAN DAN DEFINISI DEMOGRAFI
Demografi
(demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos
yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau
menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau
gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian
dan migrasi
Demografi didefinisikan dalam berbagai arti menurut beberapa ahli. Diantaranya :
Menurut Multilingual Demographic Dictionary, Demography is the scientific study of human populations in primarily with the respect to their size, their structure (composition) and their development (change). Yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih artinya sebagai berikut : Demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)
Achille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga Iskandar, 1994).
Sedangkan menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi demografi adalah “Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of population, changes there in and the components of such changes which maybe identified as natality, territorial movements (migration) and social mobility (changes of states). Yang dalam terjemahan Indonesia diartikan kurang lebih sebagai berikut “ Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status).
Dari kedua definisi diatas, disimpulkan (dapat disimpulkan) bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.
B. FAKTOR-FAKTOR
DEMOGRAFI
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang
banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun
pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Pengeluaran
konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan
pendapatan per kapita sangat tinggi.
2. Komposisi Penduduk
Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
a)
Makin banyak penduduk
yang berusia kerja atua produktif (15-64
tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk
yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk
yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
b)
Makin tinggi tingkat
pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga
makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin
berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin
berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
c)
Makin banyak penduduk
yang tinggal di wilayah perkotaan (urban),
pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola
hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat
pedesaan.
pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola
hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat
pedesaan.
C. TUJUAN DAN PENGGUNAAN
DEMOGRAFI
Tujuan penggunaan demografi ada
4 yaitu:
1. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan
sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mempelajari
kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan
datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Beberapa aplikasi penggunaan demografi antara lain;
kesehatan masyarakat (fertilitas dan mortalitas), penggunaan tanah (pertumbuhan
penduduk, dan distribusinya), penggunaan sekolah, fasilitas umum (jumlah
penduduk, struktur umur, distribusi penduduk), pemasaran, ketenagakerjaan
(jumlah penduduk, struktur umur dan distribusinya).
D. PENGARUH DEMOGRAFI DALAM PEMASARAN
Dalam
pemasaran data-data demografi dikumpulkan kepada pemerintah agar pemerintah
memiliki data yang lengkap dan mengetahui karakteristik penduduk. Hal ini penting
untuk menentukan arah kebijakan sebagai upaya perlindungan konsumen. Variabel
usia, pendidikan, pekerjaan, dan letak geografi penting untuk dikumpulkan
karena variabel-variabel tersebut mempengaruhi pola perilaku konsumen melalui
perbedaan-perbedaan sikap dan persepsi yang ditimbulkan.
Segmentasi pasar
(market segmentasion) adalah proses dimana dibagi menjadi para pelanggan yang
terdiri atas orang-orang dengan kebutuhan dan karakteristik yang sama yang
mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk / jasa dan program pemasaran
strategis tertentu dalam cara yang sama.
Segementasi pasar, penetapan pasar, dan sasaran yang kuat. Ketiganya harus diputuskan dan ditetapkan dengan tepat jika perusahaan ingin berhasil dalam mengelola hubungan produk-pasar tertentu. Lebih-lebih perusahaan-perusahaan yang sukses mampu meningkatkan hubungan ini dan membuat lompatan jauh disbanding para pesaing mereka.
E. MANFAAT SEGMENTASI
PASAR
Manfaat
yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Segmentasi demografi memisahkan pasar kedalam
kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel demografis seperti umur, jenis
kelamin, besarnya keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan,
pendidikan, agama, dan kebangsaan.
2. Segmentasi memperbaiki alokasi strategis sumber daya
pemasaran pengelolaan hubungan pasar, segmentasi pasar, penempatan pasar
sasaran, dan penentuan posisi produk.
3.
Perusahaan akan dapat mendeteksi secara
dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa
berubah.
4.
Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai
dengan permintaan pasar.
5.
Dapat menentukan kampanye dan periklanan
yang paling efektif.
6.
Dapat mengarahkan dana promosi yang
tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
7.
Dapat digunakan untuk mengukur usaha
promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup
besar.